Sebelumnya, sudahkah kamu mendengar tentang sedentary lifestyle?
Istilah yang satu ini memang tidak terlalu terkenal, tetapi ternyata memiliki bahaya untuk kesehatan tubuh.
Maka dari itu, agar kamu tidak terlena dengan gaya hidup yang dimaksud, reporter kabarsulteng.com akan mengajak kamu mengenal lebih jauh apa sih gaya hidup sedentary.
Mengenal Sedentary Lifestyle
Jadi, sedentary lifestyle adalah gaya hidup yang tidak aktif atau tidak banyak bergerak. Biasanya orang akan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk duduk atau berdiam diri saja.
Gaya hidup seperti ini biasanya sangat jarang disadari oleh pelakunya karena banyak yang menganggapnya biasa.
Padahal sebenarnya, kamu akan dengan mudah menemukannya di lingkungan sekitar rumah atau di tempat kerja seperti kantor.
Banyak sekali dari kita yang lebih memilih duduk diam tidak bergerak karena alasan malas.
Apa yang Terjadi Jika Jarang Bergerak?
Karena gaya hidup yang tidak banyak bergerak atau tanpa aktivitas fisik seperti terlalu sering berkutat dengan gadget, duduk atau berbaring sambil membaca, dan lain-lain, maka akan meningkatkan berbagai macam penyakit parah hingga kematian.Contoh penyakitnya, antara lain adalah jantung, stroke, dan diabetes.
Selain itu, gaya hidup malas ini juga memperburuk kualitas emosi kamu, seperti kamu akan lebih sering merasa tertekan dan depresi.
Bahkan, menurut penelitian, orang yang duduk selama 6 jam sehari di tempat kerja 90 persennya mengalami perasaan tertekan secara psikologis seperti rasa gugup, gelisah, putus asa, hingga lelah.
Selain itu, perilaku lain seperti terlalu sering menonton TV, bermain game, dan bermain gadget juga akan meningkatkan risiko gelisah karena ketika tubuh tidak bergerak, maka hormon endorfin juga berkurang dan tidak bisa meningkatkan suasana hati.
Cara Mengatasi Gaya Hidup Malas Bergerak (Sedentary Lifestyle)
Bagi kamu yang bekerja kantoran, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar menghindari bahaya gaya hidup malas bergerak ini, seperti membuat jadwal rutin untuk melakukan peregangan.
Misalnya saja setiap 30 menit sekali cobalah untuk berdiri meregangkan otot atau berjalan ke toilet.
Dengan begitu kamu bisa menghindari otot menjadi kaku karena kurangnya bergerak.
Mungkin sebagian dari kamu berpikir, bahwa tubuh menjadi tak kuat untuk melakukan aktivitas berat karena lantaran usia.
Padahal bisa jadi karena gaya hidup malas bergerak mempengaruhi fungsi otot yang menjadikan lebih kaku dari biasanya. Sehingga ketika kamu beraktivitas cukup berat, kamu akan merasa mudah lelah hingga nyeri otot.
Parahnya, gaya hidup satu ini juga menyerang kaum muda dan anak-anak. Yang mana mereka adalah kaum yang sering kecanduan gadget, atau terbiasa bekerja di depan monitor secara terus menerus.
Maka dari itu, penting sekali untuk mulai mengajak anak dan orang–orang sekitar untuk banyak bergerak agar tidak terkena dampak sedentary lifestyle ini.